Fibonacci Puisi: Yang Tak Pernah Tenggang Rasa
yang tak pernah tenggang rasa tak pernah suka
adanya kenyataan dan
cara pandang yang
berbeda
yang tak pernah tenggang rasa memaksa ada
satu kebenaran saja
yakni yang benar
miliknya
yang tak pernah tenggang rasa tanpa kompromi
yang lain harus ngikuti
kehendak dari
dirinya
(yang tak pernah tenggang rasa, 2023)
Puisi kedua puluh tiga dari dua puluh empat rincian judul puisi tentang Yang, khususnya tentang Yang Tak Pernah Tenggang Rasa. Semoga bermanfaat.
Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H