Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Tak Pernah Sekejap Ini

Diperbarui: 31 Desember 2022   02:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Tak Pernah Sekejap Ini

tak pernah sekejap ini waktu berlalu
di saat rindu menggebu
belum bertemu
denganmu

tak biasanya engkau memberikan tanda
aroma wangian bunga
dengan nuansa
berbeda

apakah itu sebagai pertanda bahwa
tidak ada lagi jumpa
yang berikutnya
dengannya

(tak pernah sekejap ini, 2022)

Puisi kesembilan dari dua puluh rincian judul puisi tentang Tak Pernah, khususnya tentang Tak Pernah Sekejap Ini. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline