Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

Nano Puisi: Berhenti Dimarahi Marah

Diperbarui: 4 Desember 2022   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Berhenti Dimarahi Marah

berhenti dimarahi marah
marah dimarahi berhenti
diberhentikan marahnya
dengan cara mau berhenti

berhenti dimarahi marah
marahnya selalu diikuti
marahnya yang marah
justru ketika yang marah
tlah begitu lama berhenti

jika dengan berhenti
marahnya yang marah
semakin menjadi-jadi
lalu dengan cara apa lagi
marahnya ini akan berhenti

(berhenti dimarahi marah, 2022)

Puisi kedua belas dari tigapuluh rincian judul puisi tentang Marah, khususnya tentang Berhenti Dimarahi Marah. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline