Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Menangis Dimarahi Marah

Diperbarui: 3 Desember 2022   01:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Menangis Dimarahi Marah

mungkin ada yang terluka perasaannya
sehingga pecahlah tangis
deras lebihi
gerimis

menangis dimarahi marah tak bersalah
kerna cemburunya salah
tak jelas arah
gegabah

menangis dimarahi marah tak mengalah
sabar sudah pasrah sudah
tangis dan marah
biarlah

(menangis dimarahi marah, 2022)

Puisi kesepuluh dari tigapuluh rincian judul puisi tentang Marah, khususnya tentang Menangis Dimarahi Marah. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait ketiga semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline