Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Ujaran Benci

Diperbarui: 17 November 2022   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Cambuk Diri Ujaran Benci

cambuk diri ujaran benci bagi diri
yang gunakan rasa benci
untuk lukai
nurani

cambuklah dengan sebesar-besarnya nyali
pada ketegaan rasa
yang suka benci
sesama

cambuklah lidah hati yang senang sakiti
sesama bangsa sendiri
membahayakan
sekali

cambuk diri ujaran benci bagi diri
yang gunakan rasa benci
untuk memecah
negeri

(cambuk diri ujaran benci, 2022)

Puisi ketujuh dari delapan rincian judul puisi tentang Cambuk Diri, khususnya tentang Cambuk Diri Ujaran Benci. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait keempat semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline