Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(cermati saja) pilih kasihnya

Fibonacci Puisi: Kutemukan di Sejarah

Diperbarui: 3 November 2022   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Kutemukan di Sejarah

tidak kusangka kutemukan di sejarah
yang melintas di depanku
menggulung waktu
dahulu

di setiap gulungannya ada engkau
yang bersembunyi di situ
memeluk kisah
yang sama

tidak kusangka kutemukan di sejarah
yang berhenti di depanku
membawa wajah
moyangku

wajah yang menyimpan perulangan sejarah
akibat ulah yang sama
diulanginya
tak jera

(kutemukan di sejarah, 2022)

Puisi kedua dari tujuh rincian judul puisi tentang Kutemukan, khususnya tentang Kutemukan di Sejarah. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Bait pertama sampai dengan bait keempat semuanya terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline