Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(dari dulu) baik sekali

Fibonacci Puisi: Jangan Ditiru yang Suka Meniru-Niru

Diperbarui: 11 Agustus 2022   03:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Jangan Ditiru yang Suka Meniru-Niru

jangan ditiru yang suka meniru-niru
hilang kreativitasmu
nanti tiada
yang baru

galilah
di sekitarmu
sumber inovasi baru
diolah sendiri menjadi karya baru

jika keterusan suka meniru-niru
kan terkubur potensimu
ditelan waktu
meniru

tak harus
terbaik dulu
yang penting itu karyamu
dari hasil jerih payah inovasimu

(jangan ditiru yang suka meniru-niru, 2022)

Puisi pertama dari enam rincian judul puisi tentang Rencana Merinci Jangan Ditiru Jangan Meniru, khususnya tentang Jangan Ditiru yang Suka Meniru-Niru. Semoga bermanfaat.

Catatan:

Bait pertama dan bait ketiga terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Bait kedua dan bait keempat terdiri dari empat baris.
Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 3, 5, 8, 13.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline