Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Fibonacci Puisi: Tembok Ratapan Cinta
di tembok ratapan cinta yang benar-benar tulusnya saat rindu disentuh menangislah ia
di tembok ratapan cinta yang benar-benar setia saat rindu dihadirkan sujudlah ia
di tembok ratapan cinta yang benar-benar sekata saat rindu diucapkan hatinya sama
di tembok ratapan cinta yang benar-benar adanya hanya satu rindu tuk selama-lamanya
(tembok ratapan cinta, 2022)
Puisi keempat dari empat rincian judul puisi tentang Tembok Ratapan Diri, khususnya tentang Tembok Ratapan Cinta. Semoga bermanfaat.
Catatan: Bait pertama sampai dengan bait terakhir (bait keempat), semuanya terdiri dari empat baris. Setiap barisnya tersusun dari jumlah suku kata (jumlah ketukan) yang mengikuti deret bilangan fibonacci: 3, 5, 8, 13.