Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Menaruh Pusaka di Punggung

Diperbarui: 31 Juli 2022   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi:  Menaruh Pusaka di Punggung

menaruh pusaka di punggung
dengan pusaka yang wujudnya
unggah-ungguh sopan-santun

punggung sedikit dibungkukkan
ketika akan dan sedang melintasi
orang-orang yang kita hormati

punggung semakin dibungkukkan
sebagai tanda mohon ijin permisi
bahwa kita sangat menghormati

(menaruh pusaka di punggung, 2022)

Puisi ketujuh dari duabelas rincian puisi tentang Menaruh Pusaka, khususnya tentang Menaruh Pusaka di Punggung. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline