Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Keempat Belas
(Arsip Wajah Puisi Bams)
Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian keempatbelas ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian ketigabelas, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.
Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian keempatbelas ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kelimabelas, dan seterusnya.
Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.
DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):
Puisi | Rencana Merinci Ziarah Tubuh
Nano Puisi: Ziarah Tulang dan Sumsumnya
Micro Puisi: Ziarah Telinga dan Tengkuknya
Macro Puisi: Ziarah Daging dan Kulitnya
Macro Puisi: Ziarah Sendi Jemari Tangan
Nano Puisi: Ziarah Nadi Birahi Kemaluan
Macro Puisi: Ziarah Mata Ziarah Kaki
Nano Puisi: Ziarah Dada Ziarah Hati
Micro Puisi: Ziarah Serambi Jantung
Macro Puisi: Ziarah Rongga Hidung
Micro Puisi: Ziarah Usus Lambung
Fibonacci Puisi: Ziarah Lidah
Fibonacci Puisi: Ziarah Darah
Puisi | Rencana Merinci Rejeki
Micro Puisi: Mengingini Rejeki yang Lain
Nano Puisi: Membatin Rejeki Orang Lain
Macro Puisi: Cukup Tak Cukup Disyukuri
Nano Puisi: Tak Kecewa Bila Tidak Diberi
Micro Puisi: Menjemput atau Menunggu di Sini
Fibonacci Puisi: Ditimbun Dihabiskan ataukah Dibagi
Puisi | Rencana Merinci yang Diwariskan
Nano Puisi: Mewariskan Status Silsilah
Macro Puisi: Mewariskan Harta Melimpah
Micro Puisi: Mewariskan Riwayat Kebaikan
Macro Puisi: Mewariskan Beban Keburukan
Nano Puisi: Mewariskan Hutang Tanggungan
Fibonacci Puisi: Mewariskan Dendam Bebuyutan
Puisi | Rencana Merinci Menaruh Pusaka
Nano Puisi: Menaruh Pusaka di Lidah
Macro Puisi: Menaruh Pusaka di Wajah
Micro Puisi: Menaruh Pusaka di Kuping
Fibonacci Puisi: Menaruh Pusaka di Kening
Micro Puisi: Menaruh Pusaka di Dada
Macro Puisi: Menaruh Pusaka di Mata
Nano Puisi: Mmenaruh Pusaka di Punggung
Fibonacci Puisi | Minimalis Fanatik
Fibonacci Puisi: Menaruh Pusaka di Hidung
Macro Puisi: Menaruh Pusaka di Kaki
Micro Puisi: Menaruh Pusaka di Jari
Nano Puisi: Menaruh Pusaka di Otak
Fibonacci Puisi: Menaruh Pusaka di Benak
Puisi | Rencana Merinci Tembok Ratapan Diri
Macro Puisi: Tembok Ratapan Raga
Nano Puisi: Tembok Ratapan Jiwa
Micro Puisi: Tembok Ratapan Rindu
Fibonacci Puisi: Tembok Ratapan Cinta
Puisi | Rencana Merinci Merdeka
Macro Puisi: Merdekanya Negara yang Bangsanya Merdeka
Nano Puisi: Merdekanya Jiwa yang Pemikirannya Merdeka
Micro Puisi: Merdeka Itu Tujuan ataukah sebagai Sarana
Macro Puisi: Ruang-Ruang Merdeka Maya
Nano Puisi: Ruang-Ruang Merdeka Rasa
Micro Puisi: Untungnya Merdeka
Fibonacci Puisi: Susahnya Merdeka
Puisi | Rencana Merinci Makanan
Micro Puisi: Hati-Hati dengan Makanan
Macro Puisi: Ketahui Siapa yang Makan
Nano Puisi: Jangan Sampai yang Dimakan Tak Makan
Macro Puisi: Jangan Sampai yang Makan Dimakan
Micro Puisi: Cermatilah Makanannya Nafsu dan Qalbu
Fibonacci Puisi: Kenalilah Makanannya Badan dan Setan
Puisi | Rencana Merinci Dugaan dan Katanya
Nano Puisi: Entah karena Ketaksabaran
Micro Puisi: Entah karena Ingin Menyenangkan
Macro Puisi: Dugaan Disampaikan
Nano Puisi: Rujukan Katanya
Micro Puisi: Tameng Kesalahan
Macro Puisi: Demi Meyakinkan
Fibonacci Puisi: Kasihan Orang yang Dijadikan Rujukan
Puisi | Rencana Merinci Pahlawan Diri
Fibonacci Puisi: Pahlawan Jiwa Merdeka
Nano Puisi: Pahlawan Hati Bijkaksana
Micro Puisi: Pahlawan Pikiran Terbuka
Macro Puisi: Pahlawan Ucaplaku Mulia
Puisi | Rencana Merinci Antara Manunggal Melekat
Macro Puisi: Antara
Nano Puisi: Manunggal
Micro Puisi: Melekat
Puisi | Rencana Merinci Jangan Ditiru Jangan Meniru
Fibonacci Puisi: Jangan Ditiru yang Suka Meniru-Niru
Macro Puisi: Jangan Ditiru yang Radikal Nakal Itu
Micro Puisi: Jangan Ditiru yang Saling Tipu Itu
Macro Puisi: Jangan Meniru Keberingasannya
Micro Puisi: Jangan Meniru Intoleransinya
Nano Puisi: Jangan Meniru Basa-basinya
Puisi | Rencana Merinci Penjajah Diri
Fibonacci Puisi: Penjajah di Saat Suka
Macro Puisi: Penjajah di Saat Duka
Nano Puisi: Penjajah Isi Hati
Micro Puisi: Penjajah Akal Diri
Puisi | Rencana Merinci Dirimu
Nano Puisi: Dirimu yang Ada di Dirimu
Fibonacci Puisi: Dirimu yang Dahulu Dirimu Sekarang
Micro Puisi: Dirimu Sekarang Dirimu yang akan Datang
Macro Puisi: Dirimu yang Mengada Dirimu yang Meniada
Puisi | Rencana Merinci Kepemimpinan
Fibonacci Puisi: Kepemimpinan yang Mengetahui Jalan
Nano Puisi: Kepemimpinan yang Menunjukkan Jalan
Micro Puisi: Kepemimpinan yang Mengajarkan Jalan
Macro Puisi: Kepemimpinan yang Meneladani Jalan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H