Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Pengukur Kemengalahan

Diperbarui: 9 Juli 2022   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Pengukur Kemengalahan

pengukur kemengalahan mengukur sikap mengalah
mengalah bukanlah berarti tlah kalah dan menyerah
tetapi mengalah demi kebaikan selesainya masalah
akibat perseteruan yang akan bisa berdarah-darah

kemengalahan yang dibarengi dengan rangkulan
dan jabat erat persahabatan akan menyadarkan

dan

pelan-pelan akan bisa melunakkan kerasnya
sikap pihak yang tak mau mengalah

(pengukur kemengalahan, 2022)

Puisi kedelapan dari delapan rincian alat pengukur diri, khususnya tentang pengukur kemengalahan. Semoga bisa bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline