Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Nano Puisi: Pengukur Kepengasihan
pengukur kepengasihan mengukur adanya benih di dalam diri yang siap dipupuk disirami agar bersemi tumbuh subur layaknya tanaman hijau sejuk mengayomi mengayomi dengan rasa tulus mengasihi penuh empati
rasa kepengasihan yang lahir fitrah dari dalam batin ini sebagai penciri jiwa kemanusiaan yang berakhlak tinggi keberadaannya sangat dibutuhkan sekali tuk mengatasi adanya rasa dipinggirkan akibat kesenjangan ekonomi
tindakan nyata dari rasa kepengasihan ini tak semata hanya ungkapan kata-kata rasa kasihan saja kepada yang sedang menderita tetapi kudu dibarengi upaya yang mampu mengentaskan ketidakberdayaannya
(pengukur kepengasihan, 2022)
Puisi kelima dari delapan rincian alat pengukur diri, khususnya tentang pengukur kepengasihan. Semoga bisa bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.