Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang TIDAK KAPOK. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

Fibonacci Puisi: Pengukur Kemanfaatan

Diperbarui: 8 Juli 2022   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Pengukur Kemanfaatan

pengukur
kemanfaatan
mengukur manfaat diri
atas kehidupannya di dunia ini

bermanfaatkah hidupnya bagi dunia
atau justru sebaliknya
tidak berguna
hidupnya

supaya
bisa berguna
belajar dulu awalnya
kemudian jangan lupa mengamalkannya

mengamalkannya kepada siapa saja
tuk memecahkan masalah
sebagai misi
hidupnya

(pengukur kemanfaatan, 2022)

Puisi ketiga dari delapan rincian alat pengukur diri, khususnya tentang pengukur kemanfaatan. Semoga bisa bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.

Catatan:

Puisi yang terdiri dari empat bait ini
menggunakan deret fibonacci sebagai berikut:

Bait pertama, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.

Bait kedua, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
13, 8, 5, 3.

Bait ketiga, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.

Bait keempat, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
13, 8, 5, 3.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline