Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(uji keikhlasan) tanpa AU alhamdulillah, tanpa centang biru alhamdulillah

Fibonacci Puisi: Yang Berat Bisa Diangkat

Diperbarui: 1 Juli 2022   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Yang Berat Bisa Diangkat

cobalah
ini ditebak
boleh menebak di benak
tak apa-apa bila tak bisa menebak

yang berat bisa diangkat tak harus kuat
bahkan sambil senyum ngangkat
semakin berat
terangkat

tanyalah
apakah ini
kepada hati nurani
barangkali jawabannya ada di sini

cobalah tebak ini dengan tenang hati
tidak harus hari ini
jawaban ini
dinanti

(yang berat bisa diangkat, 2022)

Puisi kedelapan dari duabelas hasil rincian puisi tentang berat ringan, khususnya tentang yang berat bisa diangkat. Semoga bermanfaat.

Catatan:

Puisi yang terdiri dari empat bait ini
menggunakan deret fibonacci sebagai berikut:

Bait pertama, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.

Bait kedua, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
13, 8, 5, 3.

Bait ketiga, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
3, 5, 8, 13.

Bait keempat, tersusun dari empat baris dengan
jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk
setiap barisnya mengikuti
deret fibonacci:
13, 8, 5, 3.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline