Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Micro Puisi: Kasihan Puisi Dua Dipaksa Terlunta-lunta

Diperbarui: 28 Juni 2022   03:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Micro Puisi: Kasihan Puisi Dua Dipaksa Terlunta-Lunta

kasihan puisi dua dipaksa terlunta-lunta
terlunta-lunta membawakan perasaannya

perasaan teraniaya yang ada dalam kata
kata paling sedih yang dipilih penyairnya
untuk mewakili keterlunta-luntaan dirinya

kasihan puisi dua dipaksa terlunta-lunta
mengemban lara untaian kata menghiba

meresapkan rasa duka padamkan nyala
pupuskan semangat kerja pembacanya
hingga akhirnya hanya termangu saja

(kasihan puisi dua dipaksa terlunta-lunta, 2022)

Puisi kedua dari lima hasil rincian Puisi | Rencana Merinci Kasihan Puisi, khususnya kasihan puisi dua dipaksa terlunta-lunta. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline