Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Pemandangan Alam Suasana di Hati

Diperbarui: 23 Juni 2022   05:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Pemandangan Alam Suasana di Hati

di hati
setiap diri
apabila dicermati
miliki pemandangan alam tersendiri

pemandangan alam suasana di hati
pantulan prilaku diri
itu seperti
refleksi

pemandangan alam suasana di hati
akan bisa diamati
dari aura
wajahnya

aura
yang di wajahnya
tampilkan yang sebenarnya
meskipun sudah rapat disembunyikannya

(pemandangan alam suasana di hati, 2022)

Puisi pertama dari sembilan rincian puisi tentang pemandangan alam di dalam diri, khususnya tentang pemandangan alam suasana di hati. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Berikut ini adalah contoh deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama tersusun dari empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk masing-masing barisnya sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait kedua tersusun dari empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk masing-masing barisnya sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait ketiga tersusun dari empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk masing-masing barisnya sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat tersusun dari empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) untuk masing-masing barisnya sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline