Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Terjadinya Kemungkinan

Diperbarui: 19 Juni 2022   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Terjadinya Kemungkinan

bermula
dari adanya
harapan yang diinginkan
ternyata harapan tak slalu terwujudkan

harapan
yang diinginkan
dibandingkan kenyataan
apakah kenyataan sesuai harapan

andaikan
kita tak bisa
tuk memastikan hasilnya
itulah yang kita namakan kemungkinan

petiklah
faedah dari
terjadinya kemungkinan
pada setiap titik waktu kehidupan

(terjadinya kemungkinan, 2022)

Puisi pertama dari enam rincian Puisi | Rencana Merinci Terjadinya, khususnya tentang terjadinya kemungkinan. Semoga bermanfaat.

Catatan:

Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline