Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Fibonacci Puisi: Pilihan Mendahului Keraguan
pilihan mendahului keraguan 'tuk memilih satu di antara pilihan yang lainnya
semakin banyak pilihan semakin ragu memicu keserakahan untuk memilih semua
semua hendak dipilih dan ingin dimilikinya tak puas jika hanya satu yang dipilih
pecahkanlah dulu keraguan memilih tetapkan kriterianya agar tak ragu memilih
(pilihan mendahului keraguan, 2022)
Puisi ketujuh dari sepuluh Puisi | Rencana Merinci yang Mendahului dan yang Mengikuti, khususnya tentang pilihan mendahului keraguan. Semoga bermanfaat.
Catatan bagi yang akan berpuisi dengan menggunakan deret fibonacci. Berikut ini adalah contoh deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini: Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13. Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3. Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13. Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.