Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Tabiat Mulut Dewasa

Diperbarui: 25 Mei 2022   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Tabiat Mulut Dewasa

tabiat
mulut dewasa
saat mulut kita bisa
membuka dan juga menutup seperlunya

ucapannya adalah inti perkataan
yang berikan kearifan
bagi semua
golongan

dan diamnya mampu hentikan kegaduhan
menghilangkan keresahan
bagi semua
golongan

tabiat
mulut dewasa
ketika mulut bicara
tak ada harimau kita di dalamnya

(tabiat mulut dewasa, 2022)

Rincian keempat dari Sembilan Puisi | Rencana Merinci Tabiat Dewasa, khususnya tentang tabiat mulut dewasa. Semoga bermanfaat.

Catatan bagi yang berminat untuk mencipta puisi dengan menggunakan deret fibonacci.
Berikut ini adalah contoh deret fibonacci yang digunakan di dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline