Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

Nano Puisi: Tabiat Telinga Dewasa

Diperbarui: 24 Mei 2022   16:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Tabiat Telinga Dewasa

telinga dewasa yang menempel di kanan kiri kepala
lirih keras masuknya suara ke telinga bisa saja beda
ada yang menggaduhkan ada yang mengheningkan
ada yang tahan ada yang tak tahan mendengarkan

dengan menutup telinga apakah bisa
tidak akan memerahkan telinga kita
sedangkan suara terus datangnya
apa mungkin ditutup selamanya

tabiat telinga dewasa tetap dibuka
walau pada awalnya itu suara
melukai hati kita

tapi pada berikutnya
kan terasa biasa saja
tidak ada sakitnya

(tabiat telinga dewasa, 2022)

Rincian kedua dari Sembilan Puisi | Rencana Merinci Tabiat Dewasa, khususnya tentang tabiat telinga dewasa. Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline