Fibonacci Puisi: Zaman Gelap di Dalam Gelap Juga di Luar
Diperbarui: 20 Mei 2022 01:02
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Fibonacci Puisi: Zaman Gelap di Dalam Gelap juga di Luar
pertama gelap di dalam dan gelap juga di luar kebenaran tak terlihat ciri-cirinya
di dalam gelap semua warnapun lenyap pembeda kebenaranpun serentak lenyap sekejap
seribu tahun lamanya zaman itu isi ragu nir-cahaya berjalan di kegelapannya
seribu tahun lagi apakah kembali mendatangi zaman ini di generasi terkini
(zaman gelap di dalam gelap juga di luar, 2022)
Puisi kesembilan dari tigabelas puisi tentang zaman gelap di dalam gelap juga di luar. Semoga bermanfaat.
Catatan cara penggunaan deret fibonacci untuk puisi ini: Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13. Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3. Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13. Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.