Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Micro Puisi: Tersekat Belum Diingat

Diperbarui: 30 April 2022   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Micro Puisi: Tersekat Belum Diingat

hati kita serupa dua lapis sekat
tempat menaruh dua jenis niat
niat baik dan niat jahat tercatat

kalau mau introspeksi diri
isi sekat hati kudu diingati
agar niat baik yang mengisi

andaikan niat jahatnya tersekat
tapi belum diingat atau tak ingat
maka perlu menyisihkan waktu
untuk beritikaf mengingat-ingat

beritikaf untuk mengingat-ingat
dan bertanya-tanya terus ke hati:
niat dan perbuatan jahat apakah
yang sudah aku lakukan hari ini?

(tersekat belum diingat, 2022)

Puisi rincian keempat dari sepuluh puisi tentang tersekat belum diingat. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline