Fibonacci Puisi: Dan Akhirnya Ku Menunggu Lagi di Sini
tak bisa
tuk dibayangkan
ketika ku ditinggalkan
oleh bulan suci yang tlah akrab di hati
dan akhirnya ku menunggu lagi di sini
menanti hadirnya lagi
setahun lagi
di sini
tak bisa
tuk dipastikan
ku akan dipertemukan
dengan hadirnya ramadhan di tahun depan
dan akhirnya ku menunggu lagi di sini
sambil berdoa di hati
moga bertemu
kembali
(dan akhirnya ku menunggu lagi di sini, 2022)
Rincian kedelapan dari delapan puisi tentang akhirnya ku menunggu lagi di sini. Semoga bermanfaat.
Catatan bagi yang akan berpuisi dengan menggunakan deret fibonacci.
Berikut ini adalah contoh deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H