Fibonacci Puisi: Dan Akhirnya Ku Menunggu Lagi di Sini
Diperbarui: 22 April 2022 01:15
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Fibonacci Puisi: Dan Akhirnya Ku Menunggu Lagi di Sini
tak bisa tuk dibayangkan ketika ku ditinggalkan oleh bulan suci yang tlah akrab di hati
dan akhirnya ku menunggu lagi di sini menanti hadirnya lagi setahun lagi di sini
tak bisa tuk dipastikan ku akan dipertemukan dengan hadirnya ramadhan di tahun depan
dan akhirnya ku menunggu lagi di sini sambil berdoa di hati moga bertemu kembali
(dan akhirnya ku menunggu lagi di sini, 2022)
Rincian kedelapan dari delapan puisi tentang akhirnya ku menunggu lagi di sini. Semoga bermanfaat.
Catatan bagi yang akan berpuisi dengan menggunakan deret fibonacci. Berikut ini adalah contoh deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini: Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13. Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3. Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13. Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.