Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

Fibonacci Puisi: Dimaafkan Jika Memaafkan

Diperbarui: 14 April 2022   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Dimaafkan Jika Memaafkan

mestinya
ini janganlah
lantas disalahartikan
sebagai bentuk dari gengsi bertransaksi

transaksi dimaafkan jika memaafkan
menunggu harga terendah
yang ditawarkan
darinya

mestinya
ini adalah
tentang keikhlasan hati
untuk saling maaf dan merendahkan hati

tak ada ruginya jika lebih dahulu
menangkupkan tangan ini
akui salah
di hati

(dimaafkan jika memaafkan, 2022)

Rincian kelima dari sepuluh puisi tentang dimaafkan jika memaafkan. Semoga bermanfaat.

Catatan bagi yang akan berpuisi dengan menggunakan deret fibonacci. Berikut ini adalah contoh deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline