Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Micro Puisi: Memaklumi Dimaklumi Memaklumi

Diperbarui: 14 April 2022   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Micro Puisi: Memaklumi Dimaklumi Memaklumi

memaklumi dimaklumi memaklumi
dimaklumi memaklumi dimaklumi

memaklumi jika niat baiknya
tak terlaksana dengan baik
dimaklumi jika semuanya
belum menjadi baik

memaklumi atas
keterbatasan dirinya
dimaklumi andai masih ada
yang belum memakluminya

memaklumi meliputi
seluruh garis nasib dan
seluruh ketetapan takdir
tanpa berhenti berikhtiar

karena kita semua tak punya
pengetahuan yang sempurna

karena kita hanya mampu
'tuk merencana dan berupaya
hasil akhirnya bukan kita
yang menentukannya

memaklumi dimaklumi memaklumi
sebagai pencerah jiwa yang legawa
dalam memandang segala yang ada
dan dalam menjabarkan semua
harapan, doa, dan ikhtiar kita

(memaklumi dimaklumi memaklumi, 2022)

Rincian kedua dari sepuluh puisi tentang memaklumi dimaklumi memaklumi. Perilaku terpuji pencerah jiwa yang legawa melalui sikap ikhlas memaklumi terhadap adanya keterbatasan diri kita masing-masing. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline