Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang BERMULA. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

Fibonacci Puisi: Cahaya Matahari ke Bumi

Diperbarui: 13 April 2022   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Cahaya Matahari ke Bumi

lihatlah cahaya matahari ke bumi
yang hadir setiap hari
dan menyinari
ke bumi

meskipun
cahya sinarnya
menyilaukan mata kita
ia terangi gelapnya alam semesta

dan berbagi kehangatannya ke semua
menjadikan mata kita
mampu melihat
dunia

cobalah
kita pikirkan
andai ia tidak ada
lalu dengan apa kita kan menggantinya

(cahaya matahari ke bumi, 2022)

Rincian ketujuh dari duabelas puisi tentang cahaya matahari ke bumi. Semoga bermanfaat.

Catatan untuk yang berminat menggunakan struktur fibonacci puisi ini. Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline