Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Belajar Mendidik Puisi

Diperbarui: 8 April 2022   02:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Belajar Mendidik Puisi

belajar mendidik puisi dengan hati
dan dengan berhati-hati
bersabar hati
teliti

teliti
sebab puisi
dampaknya besar sekali
bisa menyeret pemuisi masuk bui

oleh sebab itu harus berhati-hati
agar tak menyesal nanti
pabila ini
terjadi

hindari
dampak puisi
yang tak mengenakkan hati
berikanlah rasa damai dalam puisi

(belajar mendidik puisi, 2022)

Rincian kesembilan dari sembilan pembelajaran puisi berisi tentang belajar mendidik puisi. Semoga bermanfaat.

Catatan untuk yang berminat menggunakan struktur fibonacci puisi.
Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline