Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Ke Mana Hari Ini

Diperbarui: 20 Maret 2022   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Fibonacci Puisi: Ke Mana Hari Ini

ke mana hari ini melangkahkan kaki
mengikuti kata hati
atau nafsu
di diri

maukah
memikirkannya
sebelum memutuskannya
agar tak ada rasa sesal sesudahnya

apakah semuanya sudah selesai
apakah tlah sesuai
dengan tujuan
dan niat

sudahkah
sama searah
dengan isinya perintah
agar tak gegabah terhindar dari salah

(ke mana hari ini, 2022)

Rincian kelima dari delapan pertanyaan puisi. Mengisyaratkan tentang pentingnya untuk mencari jawaban atas landasan niat dan arah tujuan yang dilakukan setiap harinya. Semoga bermanfaat.

Catatan untuk yang berminat menggunakan struktur fibonacci puisi ini. Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline