Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Mengapa Tak Menyukai

Diperbarui: 19 Maret 2022   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Mengapa Tak Menyukai

mengapa tak menyenangi ketaksenangan diri
mengapa tak menyukai ketaksukaan hati
padahal bisa jadi itu semua adalah
pengobat luka penyembuh derita

kekinian ini kudu slalu dikaji
hingga jangka panjang sekali
janganlah keburu tak menyukai
sesuatu yang bisa menjadi solusi
di penghujung kehidupan kita nanti

sebelum kita tahu akibat yang pasti
janganlah diputuskan tak menyukai
janganlah apriori tak menyenangi
apalagi absolut benci

(mengapa tak menyukai, 2022)

Rincian kedua dari delapan pertanyaan puisi. Mengisyaratkan tentang pentingnya untuk mencari jawaban atas penyebab munculnya ketaksukaan dan atau ketaksenangan kita. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline