Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Fibonacci Puisi: Mentauhidkan Bait-Bait Puisi
menyertakan puisi dengan pemuisi di bulan puasa ini pabila bisa sempurna
andaikan diupayakan saat tak minum tak makan dengan puisi yang juga dipuasakan
dengan mentauhidkan bait-bait puisi perbuatan lisan ini selaras hati nurani
bersama tauhid kita mentauhidkan bait-bait puisi kita dan mempersembahkan segalanya untuk nya
(mentauhidkan bait-bait puisi, 2022)
Rincian kelima dari Lima Puisi Puasa Puisi. Mengisyaratkan tentang pentingnya untuk mentauhidkan bait-bait puisi. Semoga bermanfaat.
Catatan: Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini: Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3. Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13. Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3. Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.