Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Berbuka dengan Kata Bijaksana

Diperbarui: 22 Maret 2022   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Berbuka dengan Kata Bijaksana

lalu berbuka dengan kata bijaksana
setelah sehari jeda
mempuasakan
puisi

sucikan
jiwa puisi
dengan diksi yang berarti
dan pesan yang paling sesuai nurani

tidak menghamburkan kata dan metafora
hanya untuk iseng saja
sebabkan kita
terlena

menjadi
tak ingat diri
lupa tujuan puisi
'tuk dijadikan sarana ibadah diri

(berbuka dengan kata bijaksana, 2022)

Rincian kesatu dari Lima Puisi Puasa Puisi. Mengisyaratkan tentang bagaimana puisi berpuasa dan sebagai sarana ibadah diri melalui penggunaan kata-kata yang santun dan bijaksana. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline