Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Nano Puisi: Puisi Sembunyi di Kabut
bila kaudapati seperti yang kudapati ini kuduga perasaan puisi kita akanlah sama setidaknya pada suasana yang kita rasa
jika yang melintas padamu itu kabut ini yaitu kabut puisi yang gigilkan tubuh kita kuduga kita juga kan butuhkan selimutnya
karena kehangatan yang kita cari ini terlanjur diyakini dapat mengusir dinginnya terlanjur tidak disukai di gemetar gigilnya
padahal mungkin kita tlah tahu puisi sembunyi di kabut itu dan sedang memeluk makna di kedinginannya perasaan kita
(puisi sembunyi di kabut, 2022)
Rincian keenam dari limabelas perasaan puisi. Secara implisit mengisahkan tentang kemungkinan temuan manfaat yang sama bila kita melepas ketidaksukaan kita yang menyelimuti perasaan kita. Semoga bermanfaat.