Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Menurunkan Terjalnya

Diperbarui: 7 Maret 2022   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Menurunkan Terjalnya

dengarkanlah puisi yang di atas sana
sedang bersahut-sahutan
bagikan rasa
gembira

mereka
inginkan kita
yang menurunkan terjalnya
'tuk mudahkan langkah saat menapakinya

lihatlah puisi saat berbaris rapi
menata rasa dan arti
ke dalam diri
pribadi

sehingga
ketika suka
tidak berlarut terlena
yang di ujungnya duka lara menghiba

(menurunkan terjalnya, 2022)

Rincian kelima dari limabelas perasaan puisi. Upaya untuk menggapai bahagia dan berbagi kebahagiaan yang dilandasi niat agar diri bermanfaat bagi kehidupan di sekitarnya juga selalu terkendali tidak berlarut terlena. Semoga bermanfaat.

Catatan bagi yang berminat dengan model struktur fibonacci puisi:

Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline