Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Macro Puisi: Menyentuh Menekan Menggenggam

Diperbarui: 6 Maret 2022   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Macro Puisi: Menyentuh Menekan Menggenggam

perasaan puisi saat menyentuh menekan menggenggam
walau tak ada kata bahasa metafora yang mewakilinya
ia tiba-tiba saja hinggap entah dari mana datangnya
sambil membawa serta rasa tenteram mendalam

perasaan puisi waktu menyentuh tirai hati
membukakan tabir diri menampakkan arti

perasaan puisi kala menekan hulu nadi
denyutnya berikan tanda agar hati-hati

perasaan puisi ketika menggenggam janji
harus dengan sungguh-sungguh ditepati

(menyentuh menekan menggenggam, 2022)

Rincian keempat dari limabelas perasaan puisi waktu menyentuh tirai hati, kala menekan hulu nadi, dan ketika menggenggam janji. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline