Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Micro Puisi: Riuhnya Gemetaran

Diperbarui: 5 Maret 2022   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Micro Puisi: Riuhnya Gemetaran

dari hati ke rasa riuhnya gemetaran
seperti rindu dipertemukan kekasihnya
dari rasa ke puisi lembutnya perkataan
seperti cinta diperjumpakan pujaannya

dari puisi ke arti pantulkan perasaan
seperti pelangi lengkungkan warnanya
dari arti ke pesona timbulkan keindahan
seperti ceria yang tak ada habisnya

sebaiknya kita berbagi bahagianya puisi
tak usah mengenang sedih yang dialami
kedukaan yang pernah hampiri hidup ini
anggap saja sebagai penguat jati diri

(riuhnya gemetaran, 2022)

Rincian ketiga dari limabelas perasaan puisi. Upayakan untuk mengutamakan berbagi perasaan bahagia puisi, dan andai ada duka yang sedang dialami anggaplah sebagai penguat jati diri. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline