Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Jika Kamu maka Dia

Diperbarui: 22 Februari 2022   03:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Jika Kamu maka Dia

ini puisi rincian yang kesembilan
jika kamu maka dia
tentang dirimu
dan dia

dan tentang
latar belakang
gelap terang erat renggang
dan pengaruh seluruh sikapmu sekarang

jika kamu renggang maka dia pun renggang
jika kamu tak mendekat
maka dia tak
mendekat

karena
dia menyambut
cerminan perlakuanmu
sesuai persangkaanmu terhadapnya

(jika kamu maka dia, 2022)

Puisi yang berisi rincian kesembilan dari "enambelas jika-maka puisi", yang mengisyaratkan bahwa reaksi dia atas sikap kita adalah cerminan dari perlakuan dan persangkaan kita terhadapnya. Semoga bermanfaat.

Catatan bagi yang berminat dengan model struktur fibonacci puisi:

Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.

Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline