Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kesembilan

Diperbarui: 29 Maret 2022   04:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kesembilan

(Arsip Wajah Puisi Bams)

 

Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kesembilan ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedelapan, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.

Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kesembilan ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kesepuluh, dan seterusnya.

Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.

DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):

  1. Micro Puisi: Agar Dibisakan Membaca Tanda Baca

  2. Fibonacci Puisi: Agar Dibisakan Membaca Tanda Baca yang Tak Bertanda

  3. Macro Puisi: Agar Dibisakan Membaca ketika Tak Ada Tanda Baca

  4. Puisi | Rencana Merinci Arah Datang dan Perginya Khayalan

  5. Nano Puisi: Dari Diri ke Diri Tak ke Luar

  6. Micro Puisi: Dari Diri ke Diri dan ke Luar

  7. Macro Puisi: Dari Diri ke Luar Tak Kembali

  8. Fibonacci Puisi: Dari Diri ke Luar Balik Lagi

  9. Micro Puisi: Dari Luar ke Diri Tak ke Luar

  10. Macro Puisi: Dari Luar ke Diri dan ke Luar

  11. Nano Puisi: Dari Luar dan dari Diri ke Diri Tak ke Luar

  12. Fibonacci Puisi: Dari Luar dan dari Diri ke Diri dan ke Luar

  13. Puisi | Rencana Merinci Duabelas Bahasa Sunyi

  14. Fibonacci Puisi: Bahasa Sunyi ketika Sunyi

  15. Macro Puisi: Bahasa Sunyi ketika Ramai

  16. Micro Puisi: Bahasa Sunyi ketika Benci

  17. Micro Puisi: Bahasa Sunyi ketika Cinta

  18. Nano Puisi: Bahasa Sunyi ketika Memberi

  19. Nano Puisi: Bahasa Sunyi ketika Menerima

  20. Micro Puisi: Bahasa Sunyi dari Dalam Hati Kita

  21. Macro Puisi: Bahasa Sunyi dari Alam Sekitar Kita

  22. Micro Puisi: Bahasa Sunyi dari Masa Lalu Kita

  23. Macro Puisi: Bahasa Sunyi dari Masa Depan Kita

  24. Nano Puisi: Bahasa Sunyi dari Asal Usul Kita

  25. Fibonacci Puisi: Bahasa Sunyi dari Rahasia Takdir Kita

  26. Puisi | Rencana Merinci Jika-Maka Puisi

  27. Fibonacci Puisi: Jika Dia maka Kamu

  28. Micro Puisi; Jika Mereka maka Kamu

  29. Micro Puisi: Jika Kami maka Kamu

  30. Macro Puisi: Jika Kita maka Kamu

  31. Fibonacci Puisi: Jika Tanpa Dia maka Kamu

  32. Micro Puisi; Jika Tanpa Mereka maka Kamu

  33. Micro Puisi: Jika Tanpa Kami maka Kamu

  34. Macro Puisi: Jika Tanpa Kita maka Kamu

  35. Fibonacci Puisi: Jika Kamu maka Dia

  36. Micro Puisi: Jika Kamu maka Mereka

  37. Micro Puisi: Jika Kamu maka Kami

  38. Macro Puisi: Jika Kamu maka Kita

  39. Nano Puisi: Jika Kamu maka Tanpa Dia

  40. Micro Puisi: Jika Kamu maka Tanpa Mereka

  41. Micro Puisi: Jika Kamu maka Tanpa Kami

  42. Nano Puisi: Jika Kamu maka Tanpa Kita

  43. Puisi | Rencana Merinci Perasaan Puisi

  44. Fibonacci Puisi: Di Bukit Angin Puisi

  45. Nano Puisi: Sulit Dinyanyikan

  46. Micro Puisi: Riuhnya Gemetaran

  47. Macro Puisi: Menyentuh Menekan Menggenggam

  48. Fibonacci Puisi: Menurunkan Terjalnya

  49. Nano Puisi: Puisi Sembunyi di Kabut

  50. Macro Puisi: Rindangnya Cinta Ada di Belakang Kita

  51. Micro Puisi: Perjalanan ke Muara Puisi

  52. Micro Puisi: Menjemput Penjemput yang Lupa Menjemput

  53. Nano Puisi: Kukira Banyak Puisi yang Istirah di Sini

  54. Fibonacci Puisi: Ketika Terlewati Jauh

  55. Macro Puisi: Selalu Didahului Sapamu

  56. Nano Puisi: Kalau Sempat Ku Ukur Saja

  57. Micro Puisi: Jika Diulangi Beda

  58. Fibonacci Puisi: Engkaulah Sumber Tiada

  59. Puisi | Rencana Merinci Wadah yang Mewadahi Wadah

  60. Micro Puisi: Wadah Kesabaran di Dalam Wadah Kesederhanaan

  61. Micro Puisi: Wadah Kesederhanaan di Dalam Wadah Penghematan

  62. Micro Puisi: Wadah Penghematan  di Dalam Wadah Keinginan

  63. Micro Puisi: Wadah Keinginan di Dalam Wadah Kebutuhan

  64. Micro Puisi: Wadah Kebutuhan di Dalam Wadah Kehidupan

  65. Micro Puisi: Wadah Kehidupan di Dalam Wadah Kemanfaatan

  66. Micro Puisi: Wadah Kemanfaatan di Dalam Wadah Kebijaksanaan

  67. Micro Puisi: Wadah Kebijaksanaan di Dalam Wadah Kesabaran

  68. Puisi | Rencana Merinci Delapan Pertanyaan Puisi

  69. Fibonacci Puisi: Mengapa Tak Berani

  70. Nano Puisi: Mengapa Tak Menyukai

  71. Micro Puisi: Mengapa Tak Mematuhi Kata Hati

  72. Macro Puisi: Mengapa Tak Menolong Diri Sendiri

  73. Fibonacci Puisi: Ke Mana Hari Ini

  74. Nano Puisi: Ke Mana Menghadapkan Hati

  75. Micro Puisi: Ke Mana Membuang Sisa-Sisa Benci

  76. Macro Puisi: Ke Mana Mencari Majelis Jiwa-Jiwa Suci

  77. Puisi | Rencana Merinci Puisi Puasa Puisi

  78. Fibonacci Puisi: Berbuka dengan Kata Bijaksana

  79. Nano Puisi: Setelah Sahur Kalimatnya Dijaga

  80. Micro Puisi: Menghindari Narasi Ujaran Benci

  81. Macro Puisi: Merapatkan Baris Rendah Hati

  82. Fibonacci Puisi: Mentauhidkan Bait-Bait Puisi

  83. Puisi | Rencana Merinci Duapuluh Kuartet Puisi

  84. Nano Kuartet Puisi: Daun Pembungkus Ikan

  85. Micro Kuartet Puisi: Badan Diganti Memori

  86. Macro Kuartet Puisi: Robot Pembuat Robot

  87. Fibonacci Kuartet Puisi: Di Mana Mana Besi

  88. Nano Kuartet Puisi: Tak Kelihatan yang Tertawa

  89. Micro Kuartet Puisi: Bayangan yang Bernyawa

  90. Macro Kuartet Puisi: Makan Minumnya Udara

  91. Fibonacci Kuartet Puisi: Tak Ada Lagi Rasa Sakit

  92. Nano Kuartet Puisi: Sudah Biasa dengan Cinta

  93. Micro Kuartet Puisi: Benci Sudah Sulit Dicari

  94. Macro Kuartet Puisi: Lebih Senang Tak Ada

  95. Fibonacci Kuartet Puisi: Bertemu Jarang

  96. Nano Kuartet Puisi: Setiap Sel Multi Media

  97. Micro Kuartet Puisi: Transparan Semuanya

  98. Macro Kuartet Puisi: Tidur Bersama Jiwa

  99. Fibonacci Kuartet Puisi: Akarnya di Kepala

  100. Nano Kuartet Puisi: Mendatangi yang Tiada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline