Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kesembilan
(Arsip Wajah Puisi Bams)
Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kesembilan ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedelapan, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.
Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kesembilan ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kesepuluh, dan seterusnya.
Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong.
Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi.
DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi):
Micro Puisi: Agar Dibisakan Membaca Tanda Baca
Fibonacci Puisi: Agar Dibisakan Membaca Tanda Baca yang Tak Bertanda
Macro Puisi: Agar Dibisakan Membaca ketika Tak Ada Tanda Baca
Puisi | Rencana Merinci Arah Datang dan Perginya Khayalan
Nano Puisi: Dari Diri ke Diri Tak ke Luar
Micro Puisi: Dari Diri ke Diri dan ke Luar
Macro Puisi: Dari Diri ke Luar Tak Kembali
Fibonacci Puisi: Dari Diri ke Luar Balik Lagi
Micro Puisi: Dari Luar ke Diri Tak ke Luar
Macro Puisi: Dari Luar ke Diri dan ke Luar
Nano Puisi: Dari Luar dan dari Diri ke Diri Tak ke Luar
Fibonacci Puisi: Dari Luar dan dari Diri ke Diri dan ke Luar
Puisi | Rencana Merinci Duabelas Bahasa Sunyi
Fibonacci Puisi: Bahasa Sunyi ketika Sunyi
Macro Puisi: Bahasa Sunyi ketika Ramai
Micro Puisi: Bahasa Sunyi ketika Benci
Micro Puisi: Bahasa Sunyi ketika Cinta
Nano Puisi: Bahasa Sunyi ketika Memberi
Nano Puisi: Bahasa Sunyi ketika Menerima
Micro Puisi: Bahasa Sunyi dari Dalam Hati Kita
Macro Puisi: Bahasa Sunyi dari Alam Sekitar Kita
Micro Puisi: Bahasa Sunyi dari Masa Lalu Kita
Macro Puisi: Bahasa Sunyi dari Masa Depan Kita
Nano Puisi: Bahasa Sunyi dari Asal Usul Kita
Fibonacci Puisi: Bahasa Sunyi dari Rahasia Takdir Kita
Puisi | Rencana Merinci Jika-Maka Puisi
Fibonacci Puisi: Jika Dia maka Kamu
Micro Puisi; Jika Mereka maka Kamu
Micro Puisi: Jika Kami maka Kamu
Macro Puisi: Jika Kita maka Kamu
Fibonacci Puisi: Jika Tanpa Dia maka Kamu
Micro Puisi; Jika Tanpa Mereka maka Kamu
Micro Puisi: Jika Tanpa Kami maka Kamu
Macro Puisi: Jika Tanpa Kita maka Kamu
Fibonacci Puisi: Jika Kamu maka Dia
Micro Puisi: Jika Kamu maka Mereka
Micro Puisi: Jika Kamu maka Kami
Macro Puisi: Jika Kamu maka Kita
Nano Puisi: Jika Kamu maka Tanpa Dia
Micro Puisi: Jika Kamu maka Tanpa Mereka
Micro Puisi: Jika Kamu maka Tanpa Kami
Nano Puisi: Jika Kamu maka Tanpa Kita
Puisi | Rencana Merinci Perasaan Puisi
Fibonacci Puisi: Di Bukit Angin Puisi
Nano Puisi: Sulit Dinyanyikan
Micro Puisi: Riuhnya Gemetaran
Macro Puisi: Menyentuh Menekan Menggenggam
Fibonacci Puisi: Menurunkan Terjalnya
Nano Puisi: Puisi Sembunyi di Kabut
Macro Puisi: Rindangnya Cinta Ada di Belakang Kita
Micro Puisi: Perjalanan ke Muara Puisi
Micro Puisi: Menjemput Penjemput yang Lupa Menjemput
Nano Puisi: Kukira Banyak Puisi yang Istirah di Sini
Fibonacci Puisi: Ketika Terlewati Jauh
Macro Puisi: Selalu Didahului Sapamu
Nano Puisi: Kalau Sempat Ku Ukur Saja
Micro Puisi: Jika Diulangi Beda
Fibonacci Puisi: Engkaulah Sumber Tiada
Puisi | Rencana Merinci Wadah yang Mewadahi Wadah
Micro Puisi: Wadah Kesabaran di Dalam Wadah Kesederhanaan
Micro Puisi: Wadah Kesederhanaan di Dalam Wadah Penghematan
Micro Puisi: Wadah Penghematan di Dalam Wadah Keinginan
Micro Puisi: Wadah Keinginan di Dalam Wadah Kebutuhan
Micro Puisi: Wadah Kebutuhan di Dalam Wadah Kehidupan
Micro Puisi: Wadah Kehidupan di Dalam Wadah Kemanfaatan
Micro Puisi: Wadah Kemanfaatan di Dalam Wadah Kebijaksanaan
Micro Puisi: Wadah Kebijaksanaan di Dalam Wadah Kesabaran
Puisi | Rencana Merinci Delapan Pertanyaan Puisi
Fibonacci Puisi: Mengapa Tak Berani
Nano Puisi: Mengapa Tak Menyukai
Micro Puisi: Mengapa Tak Mematuhi Kata Hati
Macro Puisi: Mengapa Tak Menolong Diri Sendiri
Fibonacci Puisi: Ke Mana Hari Ini
Nano Puisi: Ke Mana Menghadapkan Hati
Micro Puisi: Ke Mana Membuang Sisa-Sisa Benci
Macro Puisi: Ke Mana Mencari Majelis Jiwa-Jiwa Suci
Puisi | Rencana Merinci Puisi Puasa Puisi
Fibonacci Puisi: Berbuka dengan Kata Bijaksana
Nano Puisi: Setelah Sahur Kalimatnya Dijaga
Micro Puisi: Menghindari Narasi Ujaran Benci
Macro Puisi: Merapatkan Baris Rendah Hati
Fibonacci Puisi: Mentauhidkan Bait-Bait Puisi
Puisi | Rencana Merinci Duapuluh Kuartet Puisi
Nano Kuartet Puisi: Daun Pembungkus Ikan
Micro Kuartet Puisi: Badan Diganti Memori
Macro Kuartet Puisi: Robot Pembuat Robot
Fibonacci Kuartet Puisi: Di Mana Mana Besi
Nano Kuartet Puisi: Tak Kelihatan yang Tertawa
Micro Kuartet Puisi: Bayangan yang Bernyawa
Macro Kuartet Puisi: Makan Minumnya Udara
Fibonacci Kuartet Puisi: Tak Ada Lagi Rasa Sakit
Nano Kuartet Puisi: Sudah Biasa dengan Cinta
Micro Kuartet Puisi: Benci Sudah Sulit Dicari
Macro Kuartet Puisi: Lebih Senang Tak Ada
Fibonacci Kuartet Puisi: Bertemu Jarang
Nano Kuartet Puisi: Setiap Sel Multi Media
Micro Kuartet Puisi: Transparan Semuanya
Macro Kuartet Puisi: Tidur Bersama Jiwa
Fibonacci Kuartet Puisi: Akarnya di Kepala
Nano Kuartet Puisi: Mendatangi yang Tiada
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H