Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang PENJARA. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

Fibonacci Puisi: Penerima Puisi

Diperbarui: 30 Januari 2022   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin) 

Fibonacci Puisi: Penerima Puisi

pada rantai nilai penerima puisi
apresiasi puisi
bervariasi
sekali

tak sama
penafsirannya
bergantung daya cernanya
bahkan bisa bertolak belakang maknanya

oleh karena itu ambigu puisi
sangat perlu dihindari
agar tafsirnya
tak beda

upaya
yang berikutnya
kita pasrah dan berdoa
semoga makna puisi sampai untuknya

(penerima puisi, 2022)

Puisi rantai nilai penerima puisi ini berisi saran agar dalam mencipta puisi perlu mempertimbangkan penerima puisi yang kemungkinan memiliki tafsir yang berbeda. Upaya yang bisa kita lakukan minimal ada dua yaitu menghindari puisi yang mengandung ambiguitas makna, selebihnya upaya kita adalah  pasrah dan berdoa, semoga makna puisi sampai kepada penerima puisi.  Semoga bermanfaat.

Catatan:
Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini untuk masing-masing baris dan baitnya adalah:
Bait pertama: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua:  3, 5, 8, 13.
Bait ketiga: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat: 3, 5, 8, 13.
Angka-angka tersebut dijadikan acuan untuk menentukan jumlah suku kata dan atau jumlah ketukan penggalan kata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline