Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Membasahi Hidung Kata-kata

Diperbarui: 27 Januari 2022   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Membasahi Hidung Kata-kata

ketika membasahi hidung kata-kata
jangan lupa di lubangnya
hingga dalamnya
terkena

terkena
tetesan rasa
supaya peka ketika
kita mengendus kata-kata yang berguna

agar peka saat membaui aroma
dari kata yang menjelma
udara duka
terluka

karena
kita tlah lupa
menyaring semua kata
sebelum hidung kita menghembuskan kata

(membasahi hidung kata-kata, 2022)

Puisi penyucian kata untuk mengintrospeksi hidung kata-kata, agar senantiasa peka terhadap aroma kata mana saja yang baik dan yang tidak baik.  Semoga bermanfaat.

Catatan:
Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline