Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

Kilas Balik 2024, Alhamdulillah PERINGKAT #1

Fibonacci Puisi: Mencelupkan Kaki Kata-kata

Diperbarui: 25 Januari 2022   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Mencelupkan Kaki Kata-kata

sebelum mencelupkan kaki kata-kata
ada baiknya di rasa
telaga kata
tan warna

telaga
yang mirip rupa
mirip cermin hati kita
yang bisa memantulkan perilaku kita

sesudah mencelupkan kaki kata-kata
lihat lagi jangan lupa
masihkah ada
nodanya

masihkah
enggan melangkah
melarikan kata gundah
yang membebani langkah sebabkan gelisah

(mencelupkan kaki kata-kata, 2022)

Puisi penyucian kata yang terkait dan seiring dengan tujuan kebaikan perilaku kita melangkah di dalam menjalani kegiatan hidup sehari-hari. Semoga bermanfaat.

Catatan:
Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline