Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

Nano Puisi: Menetesi Mata Kata-kata

Diperbarui: 23 Januari 2022   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Menetesi Mata Kata-kata

menetesi mata kata-kata
tetes pertama dua cinta
untuk ibu bapa kita

menetesi mata kata-kata
tetes kedua wirid doa
buat ibu bapa kita

menetesi mata kata-kata
di kanan kiri mata kata
agar sayangi sesama

menetesi mata kata-kata
di sela-sela kerdipannya
dengan tetes wicaksana

menetesi mata kata-kata
sebelum kita menutup mata
dengan tetesan terakhir kata
agar sempurna kepulangan kita
menuju tempat terdamai di sisi nya

(menetesi mata kata-kata, 2022)

Puisi sederhana yang secara implisit hendak mengatakan bahwa penyucian kata yang utama adalah berupa kelembutan tatapan kata cinta dan doa buat kedua orang tua, lalu dilanjut dengan kasih sayang antar sesama dan bijaksana. Kemudian ditutup  dengan lafal doa buat diri kita ketika sudah mulai terasa saat kepulangan kita (menutup mata). Semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline