Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Fibonacci Puisi: Menoleh Luar Dalam

Diperbarui: 20 Januari 2022   03:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Menoleh Luar Dalam

andai yang ada di dalam itu dirimu
yang di luar itu aku
kan kutoleh kau
selalu

andaikan
kau di luaran
ku di dalam sendirian
akankah kau menoleh meski sekerdipan

menoleh luar dalam demi kebaikan
dan juga keseimbangan
searah dengan
harapan

harapan
yang dicitakan
dan yang dirindukan insan
demi sempurnanya semua perbuatan

(menoleh luar dalam, 2022)

Puisi tentang kemenolehan puisi diri yang mampu menyesuaikan diri dengan keberadaan makna yang bermakna baik bagi perbuatan. Semoga bermanfaat.

Catatan:

Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline