Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Puisi: Rencana Merinci Menolehnya Puisi

Diperbarui: 18 Januari 2022   02:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

coba lihatlah arah menolehnya puisi-puisi
hingga putaran lehernya menjadi begini
coba lihatlah sudut pandangnya  puisi itu
hingga gerakan matanya menjadi begitu

cobalah cermati bagaimana tubuhnya
hendak mereka bawa serta kemana
cobalah cermati kapankah ia pergi
cobalah cermati kapan ia kembali

cobalah rinci arah menolehnya puisi
dalam ruang-ruang puisi mengisi
cobalah rinci apakah benar puisi-puisi
menjadi menyibukkan diri seperti ini

satu, menoleh ke dalam lupa kel uar
dua, menoleh ke luar lupa ke dalam
tiga, menoleh luar dalam

empat, menoleh ke kiri lupa ke kanan
lima, menoleh ke kanan lupa ke kiri
enam, menoleh kiri kanan

tujuh, sibuk menoleh kemana-mana
delapan, bingung menoleh kemana
sembilan, tak menoleh kemana-mana

(rencana merinci menolehnya puisi, 2022)

Puisi tentang rencana merinci menolehnya puisi dalam bentuk sembilan judul puisi yang akan dilahirkan menjadi sembilan puisi. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline