Fibonacci Puisi: Ketika Terharu yang Tak Dibuat-buat
Diperbarui: 17 Januari 2022 13:40
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Fibonacci Puisi: Ketika Terharu yang Tak Dibuat-buat
ketika terharu yang tak dibuat-buat terjadi secara hikmat akan berikan manfaat
terharu seperti itu tanda batin yang bersimpuh kala sedang lafalkan doa sungguh-sungguh
betapa bahagianya andaikan kita tlah dibisakan terharu ketika kita berdoa
atau ketika kita sedang berkomunikasi dengan tuhan kita yang maha mengampuni
(ketika terharu yang tak dibuat-buat, 2022)
Puisi penggalian kebahagiaan yang terkait dengan kebahagiaan yang muncul berupa rasa syukur bahagia karena telah dikaruniai rasa terharu yang tak dibuat-buat. Semoga bermanfaat.
Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini: Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3. Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13. Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3. Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.