Micro Puisi: Endapan Ampas Kopi
melihat secangkir kopi di tengah malam ini
kepulan hangatnya membumbungkan ilusi
menyentuhi atap imaji lamunan paling maksi
separuh kontemplasi ini hampir menjadi puisi
di endapan ampas kopi ada separuh puisi
yang bercampur bersama sisa-sisa nafas ini
kembang kempisnya juga tlah ikut menyeduhi
dan terus mencari-cari arti dari endapan diksi
barangkali nanti juga perlu ditambahkan lagi
bubuk kopi puisi cukup dengan sesendok isi
agar kepulan maknanya tak lepas ditangkapi
maka mulut cangkirnya kudu dihadapkan:
ke diri ke wajah puisi sendiri
(endapan ampas kopi, 2022)
Puisi sederhana yang secara implisit ingin mengatakan bahwa segala pencarian arti hidup dan koreksi serta kritik sebaiknya yang utama ditujukan untuk memperbaiki diri sendiri dulu. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H