Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Micro Puisi: Endapan Ampas Kopi

Diperbarui: 2 Januari 2022   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Micro Puisi: Endapan Ampas Kopi

melihat secangkir kopi di tengah malam ini
kepulan hangatnya membumbungkan ilusi
menyentuhi atap imaji lamunan paling maksi
separuh kontemplasi ini hampir menjadi puisi

di endapan ampas kopi ada separuh puisi
yang bercampur bersama sisa-sisa nafas ini
kembang kempisnya juga tlah ikut menyeduhi
dan terus mencari-cari arti dari endapan diksi

barangkali nanti juga perlu ditambahkan lagi
bubuk kopi puisi cukup dengan sesendok isi
agar kepulan maknanya tak lepas ditangkapi
maka mulut cangkirnya kudu dihadapkan:
ke diri ke wajah puisi sendiri

(endapan ampas kopi, 2022)

Puisi sederhana yang secara implisit ingin mengatakan bahwa segala pencarian arti hidup dan koreksi serta kritik sebaiknya yang utama ditujukan untuk memperbaiki diri sendiri dulu. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline