Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(belajar mendengarkan puisi) yang dibacakan tanpa harus berapi-api tanpa harus memeras hati

Fibonacci Puisi: Kalau di Situ

Diperbarui: 26 Desember 2021   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Puisi: Kalau di Situ

kalau di situ tak beranjak dari kata
yang membelenggu sengketa
ujungnya makna
menyirna

segera
menghindarinya
kalau bisa secepatnya
agar tak larut dalam pusaran keruhnya

kalau tetap di situ dan slalu di situ
akan menghabiskan waktu
menambah sendu
di qolbu

di qolbu
yang suci itu
kudu terjaga selalu
dari segala pengganggu niat baikmu

(kalau di situ, 2021)

Puisi sederhana yang berisi saran agar selalu bergerak dari kebaikan ke kebaikan berikutnya berdasarkan niat baik yang sudah diputuskan. Tidak berhenti terjebak dalam kesia-siaan. Semoga bermanfaat.

Deret fibonacci yang digunakan dalam puisi ini:
Bait pertama, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.
Bait ketiga, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait keempat, empat baris dengan jumlah suku kata (jumlah ketukan) sesuai deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline