Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang SEDIKIT BANYAK. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

Fibonacci Macro Puisi: Ranjang yang Membaringkan Malam

Diperbarui: 24 Desember 2021   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Fibonacci Macro Puisi: Ranjang yang Membaringkan Malam

(merebahkan ranjang yang membaringkan malam
di atas gundukan makam
saat detak jam
terdiam)

semua renungan sore yang belum usai
dipaksakan selesai
tangis mulai
ramai

biasa
ini biasa
dan sering kejadiannya
dan juga bentuk pengulangannya tak beda

(malam nidurkan sepi, ranjang dingin sunyi
dan mimpi yang mendatangi
para pemimpi
tlah pergi)

semua
rangkaian doa
tlah dipanjatkan semua
tangisan duka juga tlah mengiringinya

(ranjang yang membaringkan malam , 2021)

Puisi metafora suasana perkabungan dan pengulangan kejadian-kejadian yang mengakibatkan kematian. Itu semua tak terpahami kalau hanya dalam sekali renungan saja.

Fibonacci Puisi ini menggunakan pola deret fibonacci sebagai berikut:

Bait pertama, terdiri dari empat baris mengikuti pola deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kedua, terdiri dari empat baris mengikuti pola deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait ketiga, terdiri dari empat baris mengikuti pola deret fibonacci:  3, 5, 8, 13.
Bait keempat, terdiri dari empat baris mengikuti pola deret fibonacci: 13, 8, 5, 3.
Bait kelima, terdiri dari empat baris mengikuti pola deret fibonacci: 3, 5, 8, 13.

Angka melambangkan jumlah suku kata atau penggalan bunyi kata atau ketukan nada.

Semoga dengan tambahan penjelasan tersebut dapat bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline