Lihat ke Halaman Asli

Bambang Syairudin

(Belajar Mendengarkan Pembacaan Puisi) yang Dibacakan tanpa Kudu Berapi-Api tanpa Kudu Memeras Hati

Nano Puisi: Daun yang Menolak Layunya

Diperbarui: 18 Desember 2021   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

Nano Puisi: Daun yang Menolak Layunya

daun yang menolak layunya tetap bercokol di ranting-ranting
terbuai angin yang terus membanting meliak-liuk ke samping
daun daun di kanan kirinya mulai tua layu ranggas mengering
namun dia tetap menolak  pasrah menyerah layu tanpa upaya
dia coba kuatkan urat-urat daunnya untuk menggiring udara
masuk lewat pori-pori daunnya juga menyerap sari makanan
dari pohonnya yang telah menyebabkan dirinya
terlahir sebagai daun

dia hanyalah salah satu daun di antara daun-daun lainnya yang
sama-sama menolak layunya agar tak terjatuh karena layu atau
tak kuat menerima sapuan angin, dan dia tak ingin tiada hujan
dan tiada angin terjatuh sendiri karena layu, juga tak ingin
daun daun lainnya yang masih hijau segar membisikkan
rasa kasihan di batin

(daun yang menolak layunya, 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline