Micro Puisi: Kamu dan Aku yang Diam Saja
menenun hari merenda suka cita bocah bocah berlari
mengejar ibunya yang tengah mengais sesuap rejeki
pada biru langit yang sudah berubah perak di atas sana
anak-anak berteriak, hai lihat ada pesawat, ada pesawat
entah apa yang membuat mereka berteriak girang sangat
kenapa melihat itu kamu dan aku diam saja dan tak ikut
bermain bersamanya bermain mobil-mobilan yang terbuat
dari batang dan pelepah pisang bahannya, kenapa diam saja
apakah karena usia telah menua hingga tak bisa kembalikan
masa kanak-kanak kita atau kah membiarkan mereka bermain
dengan teman-teman seusianya tanpa ada dari orang-orang tua
yang membimbingnya
menenun hari merenda suka cita bocah bocah berlari
mencari bapanya yang telah lama merantau tak kembali
pada biru langit yang sudah berubah gelap di atas sana
anak-anak mengalihkan pandangannya ke kita
ke kita, ke kamu dan aku yang diam saja
(kamu dan aku yang diam saja, 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H