Puisi | Rencana Merinci Tigapuluh Tiga Pelaku Puisi
Pembeli yang Menawar Semua Sepi dengan Harga Tinggi
Tiga Lembar Malam yang Membungkus Kesiangannya
Rembulan yang Meminta Dipegangi Cinta
Waktu yang Terbirit Takut Digertak Dentangnya
Ragu yang Hendak Meyakinkan Bimbangnya
Ruang yang Sembunyikan Wadahnya
Lena yang Lupa Mengingatkan Rasa
Penjual yang Menjuali Semua Kata
Semesta yang Menyerupai Rimba
Batu yang Tak Mau Pecahkan Kaca
Kamu dan Aku yang Diam Saja
Daun yang Menolak Layunya
Arwah yang Menggantung di Angkasa
Dia yang Kadang-kadang Mengkita
Air yang Menggenangi Mata
Bunga Rampai Tertawa yang Menangis
Bedak Gincu yang Lekat di Jiwa
Mata yang di Kening Kita
Tangis Bahagia yang Dinanti Semua
Yang Menghadapkan Wajah ke Uang
Tulang yang Menjilati Terus Lidahnya
Tembok yang Meratapi Batu-bata
Gajah yang Tertinggal di Pelupuk Mata
Matahari yang Membawa Lari Langitnya
Riak yang Menghanyutkan Sungai
Semut yang Menyeberangkan Laut
Bak Mandi yang Menghindari Dikuras
Bunga yang Menerbangkan Kupu-kupu
Kaki yang Menyandung Gunung
Harta yang Mencuri Pencuri
Ranjang yang Membaringkan Malam
Mereka yang Mau Menjadi Udara
Kota yang Menjaga Gardu Ronda
(tigapuluh tiga pelaku puisi, 2021)
Puisi " Rencana Merinci Tigapuluh Tiga Pelaku Puisi" ini ditujukan untuk membantu memotivasi diri menulis isi 33 judul puisi tentang pelaku puisi. Semoga terlaksana dan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H